Senin, 29 Oktober 2012

MAKALAH PENYIARAN


PENDAHULUAN

“Tidak ada berita yang seharga nyawa.” Mungkin itulah kalimat yang cocok untuk menggambarkan cerita dalam film “ Live from Baghdad”. Suatu film yang berkisah tentang perjuangan para jurnalis dari CNN yang berusaha melaporkan berita tentang perang antara Amerika Serikat dengan Irak. Dari film inilah, bagi para mahasiswa jurusan ilmu komunikasi yang khususnya ingin mendalami studi jurnalistik, bisa belajar banyak hal dari film ini.
Di film ini, media yang digunakan adalah televisi. Bicara mengenai sumber komunikasi ( source ) yang bekerja dalam organisasi media seperti yang digambarkan dalam film ini, cukup kompleks. Ada eksekutif produser (yaitu Robert Weiner) yang bertugas untuk merancang berita apa yang akan diliput, merancang strategi untuk mendekati narasumber, serta bertanggung jawab terhadap berita yang akan diliput. Kemudian ada, produser (yaitu Ingrid) yang bertugas untuk memilah-milah berita mana yang layak untuk ditayangkan. Ada kamerawan yang bertugas untuk merekam berita, penata suara untuk mengatur audio dalam berita yang akan diliput. Dan tak lupa, karena informasi yang disampaikan dalam televisi kali ini, adalah news atau berita, tentu saja ada koresponden yang bertugas untuk melaporkan berita.
Dapat terlihat ketika Robert Weiner meminta kepada Naji, sang menteri informasi Irak – four wirer. Alat inilah yang menjadi cikal bakal bentuk jurnalis kontemporer, di mana penyampaian berita dapat dilakukan hanya dengan saluran seperti telepon jarak jauh. Dengan four wirer ini juga, mereka para wartawan CNN berhasil mendokumentasikan berita perang di Irak untuk kantor pusat CNN di Atlanta Amerika Serikat dan mengalahkan kantor berita yang lain seperti ABC, CBS,dll.
Penyampaian informasinya pun begitu cepat. Dari film ini dapat dilihat Robert Weiner dan kawan-kawan, harus berkejar-kejaran dengan waktu untuk menjadi penyampai berita / informasi untuk masyarakat. Meski kadang harus kedahuluan kantor berita lain, seperti saat CBS berhasil mewancarai Presiden Irak lebih dahulu daripada CNN.
Bekerja dalam bidang ini menuntut banyak hal, seperti pengetahuan tentang budaya setempat, mental, kesabaran menunggu narasumber, strategi yang cerdik untuk menghadapi narasumber dan situasi di lapangan. Dalam hal mental, orang yang bekerja di bidang kewartawanan ini harus berhadapan dengan dua pilihan yang amat sulit, yaitu keluarga ketika orang itu harus meliput perang, atau menyampaikan informasi penting kepada khalayak yang heterogen-khalayak yang membutuhkan informasi cepat tak peduli bagaimana source mendapatkannya. Bahkan nyawa menjadi taruhan dalam mendapatkan informasi.

LIVE FROM BAGHDAD
Nama pemain di Film ini :
  • Robert Wiener, sebagai  seorang produser eksekutif.
  • Ingrid Formanek, sebagai  seorang produser.
  • Naji Al-Hadithi, sebagai  Menteri Informasi yang berteman dengan Robert Weiner.
  • Ed Turner, sebagai  kepala CNN.
  • Mark Biello, sebagai  awak kamera.
  • Judy Parker,sebagai  penata suara.
  •  anggota pemain lainnya diantaranya : Bruce McGill , Robert Kebijaksanaan,  dan Clark Gregg yang berperan sebagai wartawan yang terus melaporkan berita yang terjadi saat bom di Irak terjadi.

Cerita singkat “LIVE FROM BAGHDAD”

Film ini dimulai pada tanggal 2 Agustus 1990, pada saat itu pasukan Irak dan tank rolling ke kota Kuwait, dan perang dimulai. Saat itu juga, CNN Robert Wiener dan krunya pergi ke Baghdad. Sesampainya di Baghdad mereka menginap di Hotel Al-Rasheed .
Saat mereka di kamar hotel, mereka menyadari bahwa mereka sedang dipantau. Berita pertama mereka setibanya di Baghdad adalah seorang anak muda Inggris yang di sandera oleh Saddam Hussein. Saat mereka terus melaporkan berita , mereka ditekan oleh pemerintah Irak. Wiener kemudian menemui Menteri Informasi Irak Naji Al Hadithi, dan meminta suatu alat komunikasi telepon jarak jauh dan wawancara dengan Hussein.
Wiener dan kawan-kawan sempat mewawancarai seorang warga Amerika yang di sandera Irak bernama Bob Vinton, setelah itu tiba-tiba Bob menghilang. Wiener menjadi khawatir tentang Vinton. Selanjutnya, Naji memberikan CBS dengan Saddam Hussein wawancara, sedangkan wawancara Wiener dan Hussein tiba-tiba dibatalkan. Yang ada Naji memberikan Wiener dan krunya perjalanan ke Kuwait untuk mencari kebenaran berita tentang hilangnya bayi di incubator di tiga rumah sakit dan pada saat itu mereka satu-satunya wartawan yang ada di Kuwait, tapi kemudian Irak membatalkan wawancara karena kru CNN melanggar beberapa aturan dasar.
Wiener kemudian menemui Naji. Setelah perdebatan antara Wiener dan Naji, Naji setuju untuk memberikan CNN sebuah wawancara. Pada tanggal 29 Oktober, Bernard Shaw dan kru CNN wawancara Saddam Hussein di salah satu istana presiden. Dalam wawancara, Hussein menyatakan bahwa Irak menarik diri dari Kuwait akan seperti Amerika Serikat menarik diri dari Hawaii.
PBB memberikan waktu pada Irak untuk menarik diri dari Kuwait, atau menghadapi tindakan militer. Saat batas waktu datang berakhir kru melihat bahwa Angkatan Darat Irak memasang anti-pesawat senjata di Baghdad. Detik-detik itu Wiener mendapat sebuah peralatan yang disebut four wirer, yang membantu mempermudah memberikan informasi untuk CNN di Atlanta . Pada saat itu Kru CNN adalah satu-satunya kelompok asing berita dengan alat komunikasi four wirer. 
Setelah batas waktu berakhir, jalan-jalan di Baghdad kosong. Yang terlihat hanya pasukan perang. Amerika dan kelompok berita asing mulai mengevakuasi diri dari Baghdad pada tanggal 15 Januari dalam ketakutan serangan bom Amerika. Wiener memutuskan untuk tinggal. Sekitar pukul 03:00 tentara mulai mengebom Baghdad. Tentara mulai menembakkan senjata anti-pesawat ke langit untuk menembak jatuh pesawat pembom. Pada saat perang terjadi wartawan CNN Robert Kebijaksanaan, John Carroll, dan Bruce McGill terus melaporkan dan menggambarkan pemboman yang terjadi melalui four wirer.
Sekitar pukul 5 pagi hari, Wiener dan kawan-kawan terpaksa berhenti mengudarakan berita karena sudah tidak dibolehkan oleh Naji dan tentara Irak.
Film ini berakhir dengan menunjukkan hancurnya bangunan karena  pemboman di Baghdad.
Peranan penting profesi wartawan dalan film “LIVE FROM BAGHDAD” :

Cek dan Ricek.
Wartawan dalam film ini sudah mendapatkan berita yang benar dan akurat. Dan sudah melakukan cek ulang sebelum hasil wawancara ini ditayangkan secara langsung.
Contohnya : Pada saat wawancara dengan Saddam Hussein yang ditayangkan langsung di TV, Wiener mengulang kembali jawaban Saddam Hussein untuk meyakinkan bahwa pernyataannya itu benar.

Konfirmasi.
Wartawan mendapat banyak informasi sepanjang waktu dari berbagai penjuru, tapi sebelum informasi itu ditayangkan maka wartawan sudah mengkonfirmasi kepada narasumber.
Contohnya : Isu hilangnya Bayi dalam incubator di 3 RS Kuwait yang jd pemberitaan di Irak, oleh Wiener dan kru dicari kebenarannya. Mereka Tanya langsung oleh dokter setempat, walaupun dikawal oleh tentara yang kesannya menakut-nakuti dokter agar  menyembunyikan kenyataan sebenarnya.

Akurat/Akurasi.
Berita yang diperoleh oleh wartawan dalam film ini bisa dipegang kebenaranya.
Contohnya : Wartawan mendapat berita bahwa pada tanggal 15 Januari 1991 akan terjadi pengeboman yang luar biasa dilakukan oleh tentara Irak.

Hak koreksi.
Wartawan telah membuktikan sendiri dan ternyata kebenaran yang diungkapkan di pemberitaan hanya kebohongan belaka.
Contohnya : Wartawan CNN datang langsung ke Kuwait untuk mencari tahu kebenaran tentang pemerintahan Saddam Hussein yang tega membunuh  bayi-bayi di dalam incubator  di tiga RS Kuwait. Namun setelah dikoreksi ke dokter RS ternyata pemberitaan itu dibantah oleh tim dokter.

Somasi/Teguran.
Wartawan mendapat teguran langsung saat meliput berita.
Contohnya : Wartawan CNN mendapat teguran pada saat meliput Demo di Irak karena cameramen menyorot tentara Irak yang lewat pada saat demo, dan pada saat Wartawan CNN meliput dirumah sakit Kuwait. Saat itu Cameramen tiba-tiba dilarang untuk menyorot sang dokter karena dia melanggar peraturan dasar yaitu menyorot terlalu dekat wajah dokter yang di wawancarai.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Post Back to Top